Terdapat kandungan senyawa positif dalam tomat yang menguntungkan untuk kesehatan tubuh. Tak sekedar asam folat saja, melainkan juga vitamin A, B6, C, likopen, niasin dan thiamin. Selain kandungan tersebut, juga terdapat berbagai mineral seperti magnesium, kalium, tembaga serta fosfor. Secara alami tomat juga mengandung lemak jenuh, sodium beserta kolesterol rendah.
Mengonsumsi buah tomat untuk ibu yang sedang menjalani kehamilan tidak berefek negatif. Ia bisa dimakan dalam bentuk mentah, direbus atau dicampur dengan bahan lain. Kalau untuk bumil lebih disarankan mengonsumsinya dengan cara dimasak tapi jangan terlalu lama karena berpotensi menurunkan nutrisi didalamnya.
Sebelum diolah, jangan lupa untuk dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan zat kimia seperti pestisida yang menempel di tomat. Berikut ini beberapa manfaat tomat untuk ibu hamil yang menitik beratkan pada nutrisi didalamnya.
Likopen
Likopen merupakan antioksidan kuat dimana mampu memperlambat dan mencegah tumbuhnya sel kanker. Pada sebuah studi menunjukkan kalau likopen berguna untuk menghambat perkembang biakan sel kanker pada tubuh. Mempunyai jumlah antioksidan tinggi menjadikan tomat mampu meningkatkan perkembangan sel-sel janin.
Karbohidrat
Pada umumnya kebutuhan kalori terhadap ibu hamil terbilang sangat tinggi. Setidaknya sekitar 50% kalori asalnya dari karbohidrat. Karbohidrat berperan penting untuk pembentukan energi yang mana dibutuhkan dalam pembentukan sel janin, plasenta, pembuluh darah dan cadangan lemak.
Kalsium
Ibu yang menjalani kehamilan juga membutuhkan asupan nutrisi kalsium lebih besar dibanding orang lain. Dalam satu hari setidaknya membutuhkan 1,5 gram dibandingkan orang biasa yang hanya butuh 1 gram perhari. Jadi bisa dikatakan bumil lebih butuh kalsium 1,5 kali lebih tinggi daripada orang lain.
Apabila kalsium pada ibu hamil tidak tercukupi maka bisa berpotensi menimbulkan keluhan seperti keram, tulang keropos, terhambat pertumbuhan bayi serta perkembangan bayi tak sempurna. Supa terhindar dari itu semua, maka konsumsi tomat dalam jumlah sewajarnya.
Vitamin A
Untuk ibu hamil, asupan vitamin A juga perlu untuk membantu merecover jaringan sesudah persalinan, memlihara fungsi penglihatan agar kembali normal serta menangkal serangan infeksi. Tapi perlu diperhatikan jumlah konsumsi vitamin A karena kalau terlalu banyak akan memungkinkan kelahiran bayi premature dan berpotensi keracunan hati. Maka dari itu konsumsi seperlunya saja.
Vitamin C
Ibu hamil juga membutuhkan zat besi untuk membentuk sel darah merah serta plasenta. Kebutuhan tiap hari dari zat besi untuk ibu yang menjalani proses kehamilan sekitar 1040 miligram. Untuk pembagian seperti ini, 450 miligram untuk pembentukan sel darah, 75 miligram untuk pembentukan plasenta dan 200 miligram untuk proses persalinan.
Lantas, apa kaitannya dengan vitamin C? Perlu dipahami kalau vitamin C mampu menunjang terserapnya zat besi sampai 30%. Saat zat besi yang dibutuhkan besar maka kebutuhan vitamin C juga harus besar untuk mendukung sistem penyerapan zat besi dan itu terdapat pada tomat.
